Nov 28, 2009

View Pagi Ini

Posting ini terinspirasi dari kejadian yang saya alami pagi ini….

Pagi ini, saya bersama Mas Imam berangkat ke WDD (Wanagon Drainage Drift) Project, sebuah tunnel yang terletak di ketinggian 3650.21m di atas permukaan laut. Kamera yang saya bawa awalnya hanya untuk mengambil gambar beberapa hal konstruksi yang belum sesuai design dan butuh improvisasi.



Sesaat setelah itu tiba-tiba saya terbengong terbelalak sadar atas apa yang saya lihat bahwa ‘wow ternyata saya bisa juga di sini yah’… (padahal pagi ini bukan kali pertama saya mengunjungi project ini)



Memang, beberapa hari kebelakang tingkat ke-setressan memuncak karena banyak hal yang musti diselesaikan hingga akhir tahun ini.



Mengapa saya selama ini memandang hidup saya dari satu sisi saja? Seperti mata uang yang punya dua sisi, demikian pula hidup saya. Ada sisi keberhasilan, suka cita, dan kebahagiaan. Di sisi yang lain ada kegagalan (tertunda-red) dan airmata. Tapi sifat saya yang keras kepala dan tidak pernah puas membuat saya selalu berat sebelah. Mata uang itu tak lagi imbang, keberhasilan dan kebahagiaan yang saya dapatkan tak akan pernah membuat saya puas.Contoh simpel dan sepele adalah scholarship yang gagal saya dapatkan 2 tahun lalu. Bertahun-tahun menjelang lulus sarjana saya mencoba mencari beasiswa (saya ingat, beasiswa pertama yang saya coba apply adalah DAAD thn 2007, waktu saya baru saja tugas akhir), dan tidak ada yang sukses. Sampai saya sampai pada titik zero expectation karena beasiswa yang berhasil saya dapatkan hanyalah untuk Universitas Nasional. No more trying. Lalu tiba2 saja saya mengambil langkah untuk memulai berkarir dan kesempatan itu ada, ya di sini sekarang!.


Tapi lalu tiba-tiba di tengah rasa bersyukur itu ... eng i eng ... saya flash back ke dua tahun yang lalu. Ingat sebuah kejadian pahit. in disguise" ? Menurut hasil googling, blessing in disguise = a good thing that you don't recognize at first. But as I person who never feel satisfied, saya masih saja bertanya-tanya, kok jalannya musti gitu ya. Kok saya musti lewat jalan yang sangat tidak mengenakkan? I really thank God for my succeed, but it doesn't stop me thinking "Kenapa saya tidak boleh mendapatkan dua hal yang bagus instead of satu kegagalan dan satu keberhasilan :) ? Maruk ya :) ?"


Ya, saya pagi ini tegar berdiri tersenyum di dinginnya Heat Road bersukur kepada Tuhan saya atas renungan pagi ini tentang pilihan hidup :)

Ibarat etalase bakery shop yang menawarkan beragam roti. Ada yang berbentuk kecil mungil dengan beragam warna-warni. Ada yang berbentuk persegi berwarna kehitaman bertaburan coklat. Ada bulat besar dengan pernak-pernak buah cheery di atas siraman coklat. Kesemuanya menawar rasa yang sama, manis (lho kok analogynya ke makanan?).


Tinggal ambil saja! Tidak perlu mempertimbangkannya. Sepertinya memang begitu mudah. Sayangnya, dalam kenyataannya kita hanya diperkenankan mengambil satu saja. Tidak lebih. Karena tentu saja ada keterbatasan kekuatan pada diri kita untuk bisa mengambil semuanya. Itu keadaan yang paling jujur.

2 comments:

Anonymous said...

(^_^)

Anonymous said...

mantaffff saya belum pernah ke sana , ini di mana ya ??

Salam,
Bram

MCM Dept
541-5112

 
;