Aug 30, 2008

one more process of my life

In the process through our success life, we will get some or many restrain of the wall even the acid test and ordeal. May be we could have some dropping, trampled even in flattering. But just hear the voice within that it’d be different when you could stand your ‘Self Moral Value’ I just like to say our ‘self esteem’. It always defend to us, if we could give more extra to kept the esteem beam in around of our life partition, when we able to get point of our self, we able to admiring our self esteem more objectively, we can took and measure of our moral value more able in conviction, full of hard work and most of enthusiasm in not to yield an inch also no retreat and than I would so agree your successful time come beyond on your held.

It doesn’t care at all when you face much of acid test, ordeal, an obstacle or more defiance directly through your face obviously. There were another side if we have our self esteem that success is my RIGHT and then at those time we have already open our success way and just believe that the door would be always OPEN.

That is why, don’t ever take a measurement of how big our buffetings, how big the ferocious of desert should be pass away, how tall the mountain we must climbing inn, how big the ocean we should wading through, Just keep the spirit of ‘Success is My RIGHT’.

Just burn it on your mind, always kept to create a dreams and following with hard work to built them off us, Just for your information that the truly wealth at all has already buried and growth in our self.
Just hear the voice within and control of your mind. Get fight of this! And Face the day more brightly.

The brick wall is there for a purpose. It's there to test us how bad we want something.
It's to keep others that do not want it that badly, not for us ;)

Did you agree me that Fool only one shape of our mind set?


Aug 22, 2008

remote sensing for dummy

Just curious, hahahahha..... this mornin when I browsing googlesightseeing.com for searching interest place in other continent, I found......



the moral message is..... never naked in open space..... OK?


heheheheh



GeoEye1


Iseng-iseng pagi ini browsing2 tentang satelit-satelit untuk geodesi, nemu sebuah artikel mengenai satellite resolusi tertinggi abad ini.
Yupz, namanya GeoEye-1 satellite. Dari namanya, GeoEye adalah perusahaan vendor dari IKONOS dan OrbView-2 satellite imagery. Dari official web site-nya GeoEye-1 nantinya akan mampu menghasilkan image dengan resolusi 0,41 meter panchromatic (black & white) dan 1.65 meter multispectral. Satellite image ini dalam sehari bisa melakukan scanning sebesar 700.000 kilometer persegi untuk panchromatic dan hingga 350.000 kilometer persegi untuk pan-sharpened multispectral. Kemampuan ini tentu sangat ideal untuk project pemetaan dengan skala besar. GeoEye-1 mengorbit 12 hingga 13 orbit per hari, terbang dengan ketinggian 684 kilometer dengan kecepatan orbit 7,5 km/detik, amazing bukan. GeoEye-1 akan mengunjungi kembali obyek yang sama di Bumi dalam 3 hari atau lebih cepat dari itu. Selain itu ada offer dari sales GeoEye bahwa customer bisa memesan image termasuk dengan DEM (digital elevation model) dan DSM (digital surface model) (berarti dengan sensornya punya 2 sudut penyiaman yang berbeda yah? Seperti ASTER?? CMIIW).
Satellite image terbaru GeoEye-1 dijadwalkan akan launching pada 4 September 2008.
Berikut gambaran perbedaan antara satellite image resolusi 1 meter dengan resolusi 0,41 meter (simulasi).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang GeoEye-1 ini bisa dilihat di
Launch.GeoEye.com sekaligus melihat countdown launching satellite tersebut yang rencananya bisa dilihat langsung dengan streaming video melalui link tersebut. Benar-benar top.

Semoga ketika citra ini sudah release ada anak ITK yang menggunakannya dalam eksplorasi shallow water bathymetry or pemetaan terumbu karang dengan semi analytical model Lee et. Al (1998:1999) instead of hyperspectral data.
Memang ilmu pengetahuan dan teknologi rupanya akan terus berkembang….
Aug 21, 2008

My New Gadget



Gak pernah sama sekali terbayang aku punya GPS (baca:GNSS) sejak dulu... pertama kali kenal barang ini dulu waktu semester ke 3, kala itu pelajaran Ibu Puji (dasar2 akustik), beliau banyak sekali menjelaskan mengenai GPS Sounder..ok lah bisa diterima nalar ketika dengan prinsip perambatan dan pemantulan (ping) kita mampu memperoleh suatu nilai jarak dari suatu dimensi tertentu (gor gor bahasa lu),, Bu puji kemudian bilang "Untuk koordinat dapat ditentukan dengan GPS bla bla bla"...pertanyaanya apakah GPS itu?waktu itu anak2 39 sepertinya mengangguk paham semua (aku ambil kul ini dengan mereka) dengan apa yang dimaksud dengan barang GPS ini... blank........


dari poto kopian diktat Dasar-dasar akustik Kelautan karangan Dr. I Nyoman Arnaya, aku mencoba menelaah lebih jauh... owh ternyata GPS bisa menentukan posisi toh.... ck ck ck hebat....



beranjak ke awal semester 4, aku sudah mulai ikut proyek Bang Hazmi, saat itu aku hanya sebagai replacing dia, jadi sementara dia kelapangan aku yang menggantikannya di kelas praktikum Remote Sensing untuk anak D3 Teknologi Informasi Kelautan.. pas suatu praktikum siang Bang Hazmi bawa apa yang dinamakan GPS... awesome bagaimana barang handheld tersebut bisa menentukan posisi kita?? sejak itulah ketertarikan ku akan GPS semakin menjadi-jadi... hohohoho.Kemarin (21 08 08) pas kebetulan day off ku, kuambil shipping paket tersebut di dhl tembagapura, tepat seminggu lalu, kejatuhkan pilihanku pada GARMIN 76CX, yang high sensitivity receiver dan color navigate display, kubeli online dari otomasi....hehehe... setelah keluar dari kantor DHL, directly kurobek tuh paketan and mulai test drive GPS anyar itu....


test tracking, kumulai dari Fire Engineering FI hingga ke Rudi salon (cukur dulu, coz waktu safety meeting seorang bule yap yap (baca:ngomel "Made, cut your hair like me"))30 menit di salon, langsung navigasi dimulai lagi hehehehe,,, kali ini dalam bus dari Tembagapura ke RidgeCamp (barracku) di mill 72.sampai di kamar kudonlod deh...



hmmm cukup memuaskan sekali, dengan 1G memori stik, color TFT screen, turn-by-turn routing, dan high sensitivity GPS receiver sepertinya bisa menghadirkan proses trianggulasi dengan ketelitian <10>



anyway, I must prove it by process the NMEA data with SKIPRO to get the real accuration value. itulah my new gadget GPS... hohohohoho (lumayanlah ada bekal untuk nonton Pedrossa yang nyalip Rossi di Track lurus Sirkuit Sepang 19 October nanti, disamping jalan2 di Malaysia hohohhoho)..... Next? DSLR sepertinya sudah mengikat hatiku lagi neh,,,, gawat.........



Finally akhirnya aku punya GPS sendiri....senangnya......

Aug 15, 2008 0 comments

Project Perontokan Batu

Bagian Civil Geotech PT Freeport Indonesia (PTFI), telah menyelesaikan proyek perontokkan batuan menggantung di sepanjang HEAT Road (Heavy Equipment Access Trail). Proyek ini dilaksanakan untuk mendukung kegiatan operasi tambang dengan memastikan kelangsungan fungsi pelayanan HEAT Road selama 24 jam per hari dengan meminimalisasi potensi bahaya material dan batuan lepas yang menggantung di sepanjang jalan.Proyek ini juga merupakan implementasi dari HEAT Road Master Plan yang disusun sebagai bagian tak terpisahkan dari Sistem Manajemen Resiko Civil Geotech, yang bertujuan untuk menata semua potensi bahaya di luar area produksi tambang supaya keamanan kerja meningkat dan dapat menjamin kelangsungan produksi.Kegiatan perontokkan batuan lepas menggantung, yang semua dikerjakan oleh Redpath crew ini dilakukan pada 7 lokasi utama yang identifikasi memiliki potensi bahaya adanya batuan menggantung. Kegiatan lapangan berlangsung and diselesaikan selama kurang lebih satu bulan.
Aug 6, 2008 0 comments

Me today!

0 comments

My Resume Perspective from Friend

"Made,
Why you go outside too far? how dare you are?
Okay, firstly in the opener of 2008 someone just was offer me to joint to their company, BUT I said NO because it is only work visas.
But I forget the company it was?
I’ll try to found them file at home and immediately I’ll sent you ASAP. Their offices basic are on Santa Barbara and operation is full on USA.

I have ride down your resume, and yes you are valuable amazing for everyone. One thing you should have at list just kept humble and always learn.
Those resume is much of being a volunteer in my mind. Don’t go too far from your value. I and maybe everyone in here are really know about your ability or else.
But sorry, I just take on sorrow so far caused by this.

Being a dean even assistance for Master class? What kind of class it was? What kind your brain it is?
You decide of your choose Royn, but please don’t take too far.
Call me anytime when I’ve forget to send you. It was South California Oils or some kind about South California.

Ouivant, plue nunce!
I do upset with you at this time, but I do adoring you after this time.
Can you give me back of the proud time?


Merci Et Salute du Florissant,

AB"
0 comments

GPS to GNSS

Just sharing..
Mungkin saat ini nama GPS (Global Positioning System) sudah mewabah di hati masyarakat sebagai alat penentu posisi berbasis trianggulasi satelit navigasi. Tetapi ternyata di luar sana paradigma telah berubah...
Sekarang mereka menggunakan nama baru yaitu GNSS (Global Navigation Satellite System). Mengapa? Ini dikarenakan GPS (yang kita sebut-sebut) identik dengan Navstar GPS buatan United States. Sementara itu, dewasa ini telah berkembang setelite selain US. Di antaranya Rusia dengan GLONASS-nya, Uni Eropa yang bakal launch GALILEOnya, bahkan China dengan Compass-nya, dan lain-lain.
Mengapa begitu banyak satelite berseliweran di atas sana? Simple saja, di samping kepentingan politis masing-masing negara, seorang Positioning Surveyor/GNSS data processor selalu ingin meng-upgrade apa yang namanya ketelitian itu.
The other hand, di luar sana sudah banyak pengembangan mengenai penelitian laut dengan GNSS Geodetic untuk:
- Kalibrasi altimeter dari satelit altimetri dan melengkapi pengukuran satelit altimetri; resolusi temporal dan spasial yang lebih detil
- Pemantauan muka laut secara lokal serta pengamatan pasang surut di lepas pantai…
Mungkin rekan-rekan dan junior ITK bisa mulai untuk mengembangkannya? Atas supervisi lab Pak Indra or Bang Tri mungkin?
Aug 2, 2008 0 comments

ADAM AIR

Kemarin dapat download rekaman detik-detik terakhir ADAM air.... Oh God, mengerikan sekali... memang ada yang salah sepertinya dalam system perhubungan aeronautical kita.. semoga hal tersebut tak terulang kembali....
ingat jadinya, awal tahun lalu pernah nulis di Oceanic tentang adam air ini....


-any decide from our life is being our resposibility and bright-

0 comments

ASTER FAQ

berikut adalah seputar masalah-masalah yang muncul dalam ASTER data processing.....
1. Pertanyaan : Bagaimana cara membuat true-color dengan menggunakan citra ASTER ? agar sama dengan tampilan citra Landsat TM RGB 542.Jawaban : kombinasi citra ASTER RGB 431, silakan lihat juga contoh yang kami buat dengan menggunakan citra wilayah Bandung dan sekitarnya.Pertanyaan :Beberapa kali kami mencetak citra aster pada skala 1:25.000 dan 1:50.000, akan tetapi hasil cetakannya tidak sebaik (sehalus) hasil cetakan citra landsat 7 ETM+ dengan band 5438? Tujuan pencetakan adalah mendapatkan cetakan mendekati natural color (saya lupa kombinasi band di Aster yang kami pergunakan).Jawaban : Perihal natural color, pertama2 hubungan band antara Landsat 7 ETM+ dan ASTER dapat Anda baca di http://aster.indomicrowave.com/bandspectrum.htm Jadi bila Anda menggunakan kombinasi Landsat ETM+ dengan band 3,4,5, maka ASTER 2,3,4 (Band 8 adalah panchromatic, maka bila digunakan untuk resolusi tinggi, maka informasi spectrumnya akan hilang, sehingga tidak ada pengaruhnya).Cara lain adalah pertama2 hitung 0.75*B1+0.25*B3=(simpan sebagai ) B4, kemudian gunakan kombinasi R G B=B2 B4 B1 untuk mendapatkan natural color. Silakan untuk dicoba. Pertanyaan : Ataukah hasil download kami (level 1B) masih belum memadai sehingga harusmempergunakan level 3? Apakah memang demikian atau punya solusinya ?Jawaban : Bila untuk natural color, saya kira tidak perlu menggunakan Level 3A01.

2. Pertanyaan : Bagaimana cara membuka citra ASTER dengan format HDF ?Jawaban : silakan baca
HDF Opener dan sesuaikan dengan software yang Anda pergunaan.

3. Pertanyaan : Bagaimana cara membuka citra ASTER dengan menggunakan ERMapper Ver. 5.5 ke bawah ?Jawaban : Setelah Anda convert dari .hdf format ke BSQ dengan menggunakan HDF Opener di point 2, silakan import menggunakan ERMapper versi tersebut dengan click ‘Utilities’ -> ‘Import ASCII and Binary’ -> ‘Simple Binary BSQ grid’ -> ‘Import’, kemudian isikan nama file hasil dari HDF Opener dan beri nama baru .ers, dan click ‘Ok’. Isikan line, cell dan jumlah band sesuai dengan masing2 sensor (VNIR, SWIR dan TIR atau DTM).

4. Pertanyaan : Data yang sudah kami pesan, apakah dapat diganti dengan mengganti ke Level produk lain ?Jawaban : Data yang sudah memasuki proses pemesanan tidak dapat diganti menjadi Level lain, kecuali memberikan biaya proses untuk mendapatkan data dengan Level yang diinginkan.

5. Pertanyaan : Apakah user dapat memesan citra dengan sensor yang terpisah-pisah, misalnya VNIR, SWIR, dan TIR yang terpisah ? (7 Februari 2004)Jawaban : Kami merekomendasikan para user memesan seluruh sensor (14 channels), karena pemesanan terpisah2 akan dikenakan biaya berlipat untuk proses pemisahannya dan user akan rugi tidak mendapatkan citra sensor lainnya. Harga citra untuk seluruh bands (14 channel) maupun kurang adalah sama.

6. Pertanyaan : Apakah citra ASTER dapat digunakan untuk pembuatan peta dasar suatu kawasan (kabupaten dengan luas + 5000 Km2), seperti halnya menggunakan citra resolusi tinggi (ikonos/quickbird). kalau bisa berapa skala peta yang dihasilkannya ? (10 Februari 2004)Jawaban : Berdasarkan pengalaman kami selama ini, citra ASTER Level 1A atau 1B (resolusi 15m) dapat diterapkan utk pembuatan peta dengan skala 1:15000. Ini skala yang kami rekomendasikan, walau mungkin bisa dipaksa menjadi peta dengan skala lebih tinggi. Sedangkan Level 3 atau 4 merupakan produk Digital Terrain Model dengan resolusi 15m (untuk VNIR), 30m (untuk SWIR) dan 90m (untuk TIR) yg dapat juga digunakan untuk pembuatan basis data kontur. Informasi spesifikasi lengkap dan penerapan masing-masing band citra ASTER dapat ditemukan di
homepage kami.

7. Pertanyaan : DEM yang diperoleh dalam format apa, apakah bisa dijadikan garis kontur seperti di Arc GIS, dan juga bisa di tampilkan di map info ? (10 Februari 2004)Jawaban : Format DTM Z adalah HDF atau EOS (raster). Format ini dapat diconvert dengan menggunakan software dari raster ke poligon untuk memperoleh garis kontur yang dapat diterapkan di Arc GIS, demikian juga Mapinfo.

8. Pertanyaan : Berapa ukuran satu scene dari citra satelit yang dihasilkan, dan dengan software apa saja pengolahannya ? (10 Februari 2004)Jawaban : Satu scene 60 km x 60 km = 3600 km2. Bila kita mempunyai software yang dapat membaca .tif format data, pasti dapat membuka citra ASTER. Silakan baca cara membuka citra ASTER dan variasi software yang dapat digunakan spt diterangkan di
homepage ini.

9. Pertanyaan : Bagaimana prinsip dasar monitoring kandungan mineral dengan menggunakan citra ASTER ? (10 Januari 2004)Jawaban : Monitoring kandungan mineral dapat dilihat di
contoh penerapan, dimana kita dapat membandingkan ke-14 spectrum sensor yang ada di dalam citra ASTER. Sehingga jenis2 batuan dan mineral di dalamnya dapat diketahui, hanya memang spt penelitian lain kita perlu mendapatkan sample batuan mineral tsb terlebih dahulu dan kemudian diukur spectrum masing2 obyek tsb dan baru dilakukan estimasi distribusi mineral dengan menggunakan citra ASTER.

10. Pertanyaan : Mohon informasi kemungkinan citra ASTER untuk monitoring DAS Citarum (28 Januari 2004).Jawaban : Spesifikasi citra satellite cukup utk monitoring DAS Citarum, dimana citra ASTER mempunyai resolusi 15m (Landsat 30m), jumlah channel 14 bands (2 kali lipat Landsat), dan cakupan wilayah 60km x 60km perscene. Citra ASTER level 3 juga menyediakan DTM atau DEM, yang dapat dipergunakan untuk modelling sediment, slope, land sliding, watershed, estimasi river stream speed, disaster mitigation dll yang biasa digunakan sebagai parameter dalam monitoring suatu DAS. Informasi lengkap mengenai citra ASTER dapat dilihat di
homepage kami. Khususnya informasi masing-masing sensor dapat dilihat di homepage ini. Sedangkan contoh aplikasi adalah di homepage.

11. Pertanyaan : Apakah resolusi ASTER dapat dipergunakan untuk monitoring distribusi binatang langka yang teknik monitoringnya berdasarkan distribusi temperatur ? (13 Februari 2004)Jawaban : Perihal problem resolusi untuk pengamatan binatang langka berdasarkan distribusi temperatur. Citra ASTER mempunyai band VNIR, SWIR dan TIR seluruhnya 14 bands dengan masing2 resolusi 15, 30 dan 90m (resolusi 2 kali Landsat). Informasi lengkap silakan lihat di
homepage, khususnya TIR merupakan band temperatur yang dapat dipergunakan untuk mengetahui distribusi binatang langka tersebut. Liputan perscene 60 km x 60 km.

12. Pertanyaan : Berdasarkan CD-Rom sample yang diberikan oleh PPF, sampel produk tersebut gambar yang di hasilkan dominan dengan warna merah. Seandainya produk tersebut dapat di olah/editing, maka kami harus menggunakan program komputer apa ? (26 Februari 2004)Jawaban : Software untuk mengolah citra ASTER ada beragam dari pengolahan sekedar menampilkan citra saja, hingga pengolahan menjadi peta. Bila hanya sekedar menampilkan saja, silakan refer
homepage HDF opener. Di site tsb terdapat beberapa software yang dapat didownload dan dipergunakan untuk melihat isi citra ASTER. Photoshop dll software untuk pengolahan gambar dapat juga dipergunakan, setelah converting dari .hdf format ke .jpg, .bmp, .tif dll dengan menggunakan software yang dapat didownload dari site di atas. Citra seperti cover CD ROM samplepun dapat diproses dengan software2 pengolah gambar tsb. Bila proses hingga mendapatkan peta, kita perlu menggunakan software2 khusus spt Ilwis, ENVI, PCI, ERMapper, ERDAS dll. Warna merah tersebut kombinasi VNIR saja, misalnya ingin melihat citra gambar asli atau yang sesungguhnya, kita perlu mengkombinasikan RGB (Red-Green-Blue) band 4 (SWIR), 3 (VNIR) dan 1(VNIR). Contoh dapat dilihat di homepage sample, Gambar 3. Jumlah line dan pixel VNIR dan SWIR (juga TIR) adalah berlainan, oleh karena itu perlu proses khusus (rectifikasi) untuk menyamakannya (jumlah line/pixel atau perubahan resolusi), sehingga memerlukan software khusus di atas.

13. Pertanyaan : Bila kami tidak mendapatkan citra Quicklook, bagaimana cara mendapatkan citra lainnya ? (6 Februari 2004)Jawaban : PPF dapat melakukan perekaman citra lainnya dengan menerbitkan DAR. Pada saat itu kami membutuhkan informasi koordinat wilayah yang ingin direkam, liputan awan (biasanya di bawah 20%). Kami akan setting informasi tersebut agar satelit ASTER pada saat melewati wilayah tersebut secara otomatis akan merekamkan untuk Anda.

14. Pertanyaan : Mengapa pada saat mengkombinasikan citra VNIR dengan SWIR (juga ITR), terjadi pergeseran antar citra atau band ? (24 Februari 2004)Jawaban : Perihal pergeseran antar bands dalam citra ASTER. Berdasarkan struktur instumen sensor satelit (terutama arah atau sudut masing2 sensor saat mengambil citra di waktu yang bersamaan), kombinasi citra dengan menggunakan band (band 1 - 3 VNIR, band 4 - 9 SWIR, dan 10 - 14 TIR), mis. 2 dan 3 bila dioverlay tidak akanmengalami pergeseran karena arah sensor pada waktu yang bersamaan adalah sama. Sedangkan bila kita menggunakan band 3 (VNIR) dan 4 (SWIR) utk dioverlay bersama2, maka akan mengalami sedikit pergeseran, karena pada waktu yang bersamaan arah liputan sensor sedikit berbeda.Contoh kombinasi tersebut dapat dilihat di
homepage ini untuk contoh menggunakan wilayah Bandung dan sekitarnya, dimana gambar 1 dan 2 menunjukkan kombinasi band di spectra yang sama (masing2 VNIR dan SWIR) sehingga tidak mengalami pergeseran. Sedangan Gambar 3 merupakan contoh kombinasi band 4 (SWIR) dan 3, 1 (VNIR) dimana kedua sensor tersebut pada waktu merekam citra yang bersamaan mempunyai sudut yang berbeda, sehingga liputan wilayahpun sedikit bergeser. Silakan refer juga file untuk masing2 pembagian band ASTER dan Landsat di homepage.Perlu diperhatikan pula jumlah line dan pixel masing2 band, hal ini menyangkut resolusi masing2 bands tsb pula (VNIR 15m, SWIR 30m dan TIR 90m). Silakan refer point 12 pula.

15. Pertanyaan : Bila kami sudah membeli level 1A, apakah dapat diupgrade (geometric correction) ke 1B menggunakan pelayanan PPF ? (17 Februari 2004)Jawaban : Biaya upgrading dari 1A menjadi 1B atau level lainnya adalah sama dengan biaya pengadaan citra yang diinginkan. Oleh karena itu kami merekomendasikan untuk membeli kembali citra dengan level yang diinginkan.

16. Pertanyaan : Apakah ASTER dapat dipergunakan untuk monitoring aktifitas pegunungan (Gunung Semeru, Lumajang) ? (25 Januari 2004)Jawaban : Sensor VNIR dan SWIR dapat dipergunakan untuk monitoring perubahan wilayah pegunungan dan sekitarnya. Demikian juga sensor TIR dapat dipergunakan untuk estimasi kepekatan gas SO2. Silakan refer
homepage ini Gambar 5 dan Gambar 12. Demikian juga citra Level 3 (DTM Z) dapat dipergunakan untuk estimasi volume ledakan gunung dan aliran lahar di sekitar gunung.

17. Pertanyaan : apakah formula2, misal untuk indeks vegetasi, NDVI harus ada band merah sama IR, nah kami ingin tahu beberapa penelitian mungkin yang menggunakan data Aster, formula2 yang dipakai dan paling sesuai kombinasi band yang dipakai dari 1-14 band, dan juga kajiannya? (24 Februari 2004)Jawaban : Perihal formula yang menggunakan langsung band yang ada dalam ASTER, mis. NDVI. Saya kira banyak rekan2 yang familiar dengan Landsat dan agar lebih mudah mengetahui spesifikasi masing2 band tsb, coba saya ringkaskan masing2 band ASTER bersama Landsat, silakan refer
homepage ini. Formula NDVI ini bila menggunakan Landsat TM dapat diturunkan dengan band 3 (0.63 - 0.69 um) dan 4 (0.76 - 0.90 um). Berdasarkan komposisi band ASTER, maka dapat diturunkan formula NDVI dari citra ASTER dengan menggunakan band 2 (0.63 - 0.69 um) dan 3 (0.76 - 0.86 um). Formula lain yang tidak seterkenal NDVI sbb. Memo : masing2 band silakan dicocokkan dengan dokumen dalam web di atas.
a. Ratio Vegetation Index (RVI) = NIR / RED
b. Perpendicular Vegetation Index (PVI) = (NIR - a x RED -b)/sqrt(1+a2)dimana NIR_soil = a x RED_soil + b from soil linesoil line sendiri adalah garis turunan dari RED-NIR scattering ratio tanah dan batuan
c. Atmospherically Resistant Vegetation Index (ARVI) = (NIR - RB) / (BLUE - RED)DimanaRB=RED - gamma (BLUE - RED)gamma tergantung pada tipe aerosolNIR - reflectance in near infraredRED - reflectance in redBLUE - reflectance in blue
d. Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) = (1 + L) x (NIR - RED)/(NIR + RED + L)dimana L adalah soil adjustment factor
e. Enhanced Vegetation Index (EVI) = 2.5 x (NIR - RED) / (L + NIR + C1 x RED - C2 x BLUE)DimanaL =1, C1=6, C2=7.5 untuk MODISRumus2 di atas hanya sebagian dari teknik2 yang ada saat ini, dan mungkin masih banyak lagi, dalam artian kita bisa memikirkan suatu obyek dan menentukan band mana yang paling sensitive terhadap obyek tersebut. Kemudian kita bisa menggunakan kombinasi tersebut dan rumus2 baru dapat kita turunkan / temukan.
18. Pertanyaan : Saya mempunyai software PCI, apakah kita dapat membuat digital elevation model (DEM) dengan menggunakan citra ASTER Level 1 ? Bila bisa, bagaimana caranya (1 April 2004)Jawaban : Ya, Anda dapat membuat sendiri DEM dengan menggunakan software PCI. Caranya dapat Anda lakukan dengan mengunakan procedur atau manual seperti tercantum dalam file ini (
silakan download). Contoh hasil proses dari Level 1 tersebut dapat Anda lihat di homepage contoh daerah Bandung dan sekitarnya.
19. Pertanyaan : Bagaimana cara membaca data digital elevation model (DEM) dari citra Level 3 menggunakan software ERMAPPER 5.5 ? (1 April 2004)Jawaban : pertama-tama silakan baca citra ASTER Level 3 tersebut dengan menggunakan
HDF Opener, kemudian simpan (save) dalam format BSQ. Lalu data BSQ tersebut diimport menggunakan ERMAPPER 5.5 (simple binary BSQ grid). Maka Anda akan mendapatkan DEM dalam format ERMAPPER.
20. Pertanyaan : Bagaimana membuat DEM dari ASTER Level 3A01 ?Jawaban : Dalam citra ASTER Level 3A01 terdapat data Digital Terrain Model (DTM) yang menunjukkan informasi terrain permukaan bumi. Data ini dapat dikonversi dengan menggunakan nilai Geoid terlebih dahulu sesuai dengan wilayah masing2 liputan citra tsb. Informasi Geoid dapat diperoleh dari http://earth-info.nga.mil/GandG/wgs84/gravitymod/egm96/intpt.html Setelah didapatkan nilai Geoid, silakan digunakan dengan mengurangkan ke masing2 nilai yang ada di dalam citra DTM tsb, sehingga akan diperoleh citra DEM. Berdasarkan manuver satelit saat melewati suatu wilayah, terkadang informasi DEM yang diperoleh masih mengandung error. Oleh karena itu perlu dilakukan validasi atau koreksi dengan menggunakan peta yang sudah ada atau data ketinggian dari pengumpulan lapangan.


source: Pak Josh, -you are my inspiration-
 
;