Apr 17, 2010

my birthday :)



Apa yang kita rayakan ketika putaran waktu bergerak pada angka kosong tepat di tanggal/bulan kita lahir?


Ada tahun yang ditinggalkan dan akan datang awal perjalanan tahun yang baru.
Ribuan orang merayakan perjalanan waktu ini dengan gembira, tertawa, berpesta dan sebagainya?Tetapi apakah semua itu bermakna?


Mengapa kita terburu-buru memulainya dengan gembira, bila pada jalan yang sama kita pasti melewati sedih dan sakit.


Bukankah kegembiraan juga bersaudara dengan kesedihan?


Juga tawa dan canda yang hampir tak berjarak dengan tangis dan air mata.


Lalu mengapa tak kita rayakan saja pergerakan waktu ini dengan sedih dan menangis?


Karena selama ratusan hari berlalu, telah banyak waktu yang terbuang percuma, sia-sia, dan tak berguna.


Mengapa tak kita ratapi saja perjalanan waktu ini dengan menyesal?


Karena waktu yang telah bergerak maju tak kan pernah mampu kita tarik mundur kembali.


Menghambur-hamburkan kegembiraan dalam satu hari ini tak ada hubungannya dengan semangat.


Semangat adalah menjalani ratusan hari yang akan datang dengan keberanian.


Semangat adalah menjalani ratusan hari yang akan datang dengan senyum dan gembira, meski beban dan kesedihan sama nyatanya.


Entah berapa banyak? Yang pasti aku punya semangat.


Semangat yang gak dimiliki oleh orang lain, bahkan seorang super bionik sekalipun.


Aku akan Simpan semangatku, karena aku yakin di depan mata, ratusan hari yang mungkin berisi ribuan atau bahkan puluhan ribu beban dan masalah.

Selamat ulang tahun untuk diriku, aku, dan aku. Seorang aku yang punya sejuta ambisi untuk menjadi nomor 1.


Terimakasih untuk papah, mamah, egie, vivin, sahabat, kolega, anak aneh biokim (ms. jegagag), kamu, kamu dan kamu untuk doa dan ucapanya.



*) Pengen banget nulis tepat dihari ulang tahun ku, tapi baru sempat nulis setelah seminggu berlalu :P
Apr 8, 2010 0 comments

16 hours in underground

Malam semakin larut, tapi kehidupan di sini masih hiruk pikuk. Underground tidak akan pernah tidur, walaupun dia kelelahan menanggung sekian ribu orang yang bergantung padanya. Kesibukan jobsite ini dengan setia menemani saya, dimulai dengan 04.00 dikala mentari belum menampakkan senyumnya, hingga datanglah kesibukan di kantor, telpon berdering, email-email yang memerlukan response, action item meeting, beberapa design yang butuh revisi dan approval, control station survey lapangan yang membuat boots dan coverall nyaris tidak pernah bersih dan sejumlah problem dari client yang harus dihadapi. Dan kemudian senja pun tiba, suasana berganti, tetapi tetap dalam hiruk pikuknya underground yang selalu terjaga.

Semua hiruk pikuk itu baru berakhir di penghujung hari, ketika saya meluangkan waktu untuk diri sendiri, seperti saat ini. Yang tersisa adalah kesunyian di penghujung hari, bercampur rasa lelah, penat, dan sedikit pegal-pegal. Dalam kesunyian itu sebuah sosok tiba-tiba berkelebat di benak, menggoda rindu. Membawa saya kembali ke angan tak berujung yang tak terengkuh...

Thanks to meja kerjaku yang hari ini selama 16 jam menemani hariku di UG
 
;