Aug 2, 2008

ASTER FAQ

berikut adalah seputar masalah-masalah yang muncul dalam ASTER data processing.....
1. Pertanyaan : Bagaimana cara membuat true-color dengan menggunakan citra ASTER ? agar sama dengan tampilan citra Landsat TM RGB 542.Jawaban : kombinasi citra ASTER RGB 431, silakan lihat juga contoh yang kami buat dengan menggunakan citra wilayah Bandung dan sekitarnya.Pertanyaan :Beberapa kali kami mencetak citra aster pada skala 1:25.000 dan 1:50.000, akan tetapi hasil cetakannya tidak sebaik (sehalus) hasil cetakan citra landsat 7 ETM+ dengan band 5438? Tujuan pencetakan adalah mendapatkan cetakan mendekati natural color (saya lupa kombinasi band di Aster yang kami pergunakan).Jawaban : Perihal natural color, pertama2 hubungan band antara Landsat 7 ETM+ dan ASTER dapat Anda baca di http://aster.indomicrowave.com/bandspectrum.htm Jadi bila Anda menggunakan kombinasi Landsat ETM+ dengan band 3,4,5, maka ASTER 2,3,4 (Band 8 adalah panchromatic, maka bila digunakan untuk resolusi tinggi, maka informasi spectrumnya akan hilang, sehingga tidak ada pengaruhnya).Cara lain adalah pertama2 hitung 0.75*B1+0.25*B3=(simpan sebagai ) B4, kemudian gunakan kombinasi R G B=B2 B4 B1 untuk mendapatkan natural color. Silakan untuk dicoba. Pertanyaan : Ataukah hasil download kami (level 1B) masih belum memadai sehingga harusmempergunakan level 3? Apakah memang demikian atau punya solusinya ?Jawaban : Bila untuk natural color, saya kira tidak perlu menggunakan Level 3A01.

2. Pertanyaan : Bagaimana cara membuka citra ASTER dengan format HDF ?Jawaban : silakan baca
HDF Opener dan sesuaikan dengan software yang Anda pergunaan.

3. Pertanyaan : Bagaimana cara membuka citra ASTER dengan menggunakan ERMapper Ver. 5.5 ke bawah ?Jawaban : Setelah Anda convert dari .hdf format ke BSQ dengan menggunakan HDF Opener di point 2, silakan import menggunakan ERMapper versi tersebut dengan click ‘Utilities’ -> ‘Import ASCII and Binary’ -> ‘Simple Binary BSQ grid’ -> ‘Import’, kemudian isikan nama file hasil dari HDF Opener dan beri nama baru .ers, dan click ‘Ok’. Isikan line, cell dan jumlah band sesuai dengan masing2 sensor (VNIR, SWIR dan TIR atau DTM).

4. Pertanyaan : Data yang sudah kami pesan, apakah dapat diganti dengan mengganti ke Level produk lain ?Jawaban : Data yang sudah memasuki proses pemesanan tidak dapat diganti menjadi Level lain, kecuali memberikan biaya proses untuk mendapatkan data dengan Level yang diinginkan.

5. Pertanyaan : Apakah user dapat memesan citra dengan sensor yang terpisah-pisah, misalnya VNIR, SWIR, dan TIR yang terpisah ? (7 Februari 2004)Jawaban : Kami merekomendasikan para user memesan seluruh sensor (14 channels), karena pemesanan terpisah2 akan dikenakan biaya berlipat untuk proses pemisahannya dan user akan rugi tidak mendapatkan citra sensor lainnya. Harga citra untuk seluruh bands (14 channel) maupun kurang adalah sama.

6. Pertanyaan : Apakah citra ASTER dapat digunakan untuk pembuatan peta dasar suatu kawasan (kabupaten dengan luas + 5000 Km2), seperti halnya menggunakan citra resolusi tinggi (ikonos/quickbird). kalau bisa berapa skala peta yang dihasilkannya ? (10 Februari 2004)Jawaban : Berdasarkan pengalaman kami selama ini, citra ASTER Level 1A atau 1B (resolusi 15m) dapat diterapkan utk pembuatan peta dengan skala 1:15000. Ini skala yang kami rekomendasikan, walau mungkin bisa dipaksa menjadi peta dengan skala lebih tinggi. Sedangkan Level 3 atau 4 merupakan produk Digital Terrain Model dengan resolusi 15m (untuk VNIR), 30m (untuk SWIR) dan 90m (untuk TIR) yg dapat juga digunakan untuk pembuatan basis data kontur. Informasi spesifikasi lengkap dan penerapan masing-masing band citra ASTER dapat ditemukan di
homepage kami.

7. Pertanyaan : DEM yang diperoleh dalam format apa, apakah bisa dijadikan garis kontur seperti di Arc GIS, dan juga bisa di tampilkan di map info ? (10 Februari 2004)Jawaban : Format DTM Z adalah HDF atau EOS (raster). Format ini dapat diconvert dengan menggunakan software dari raster ke poligon untuk memperoleh garis kontur yang dapat diterapkan di Arc GIS, demikian juga Mapinfo.

8. Pertanyaan : Berapa ukuran satu scene dari citra satelit yang dihasilkan, dan dengan software apa saja pengolahannya ? (10 Februari 2004)Jawaban : Satu scene 60 km x 60 km = 3600 km2. Bila kita mempunyai software yang dapat membaca .tif format data, pasti dapat membuka citra ASTER. Silakan baca cara membuka citra ASTER dan variasi software yang dapat digunakan spt diterangkan di
homepage ini.

9. Pertanyaan : Bagaimana prinsip dasar monitoring kandungan mineral dengan menggunakan citra ASTER ? (10 Januari 2004)Jawaban : Monitoring kandungan mineral dapat dilihat di
contoh penerapan, dimana kita dapat membandingkan ke-14 spectrum sensor yang ada di dalam citra ASTER. Sehingga jenis2 batuan dan mineral di dalamnya dapat diketahui, hanya memang spt penelitian lain kita perlu mendapatkan sample batuan mineral tsb terlebih dahulu dan kemudian diukur spectrum masing2 obyek tsb dan baru dilakukan estimasi distribusi mineral dengan menggunakan citra ASTER.

10. Pertanyaan : Mohon informasi kemungkinan citra ASTER untuk monitoring DAS Citarum (28 Januari 2004).Jawaban : Spesifikasi citra satellite cukup utk monitoring DAS Citarum, dimana citra ASTER mempunyai resolusi 15m (Landsat 30m), jumlah channel 14 bands (2 kali lipat Landsat), dan cakupan wilayah 60km x 60km perscene. Citra ASTER level 3 juga menyediakan DTM atau DEM, yang dapat dipergunakan untuk modelling sediment, slope, land sliding, watershed, estimasi river stream speed, disaster mitigation dll yang biasa digunakan sebagai parameter dalam monitoring suatu DAS. Informasi lengkap mengenai citra ASTER dapat dilihat di
homepage kami. Khususnya informasi masing-masing sensor dapat dilihat di homepage ini. Sedangkan contoh aplikasi adalah di homepage.

11. Pertanyaan : Apakah resolusi ASTER dapat dipergunakan untuk monitoring distribusi binatang langka yang teknik monitoringnya berdasarkan distribusi temperatur ? (13 Februari 2004)Jawaban : Perihal problem resolusi untuk pengamatan binatang langka berdasarkan distribusi temperatur. Citra ASTER mempunyai band VNIR, SWIR dan TIR seluruhnya 14 bands dengan masing2 resolusi 15, 30 dan 90m (resolusi 2 kali Landsat). Informasi lengkap silakan lihat di
homepage, khususnya TIR merupakan band temperatur yang dapat dipergunakan untuk mengetahui distribusi binatang langka tersebut. Liputan perscene 60 km x 60 km.

12. Pertanyaan : Berdasarkan CD-Rom sample yang diberikan oleh PPF, sampel produk tersebut gambar yang di hasilkan dominan dengan warna merah. Seandainya produk tersebut dapat di olah/editing, maka kami harus menggunakan program komputer apa ? (26 Februari 2004)Jawaban : Software untuk mengolah citra ASTER ada beragam dari pengolahan sekedar menampilkan citra saja, hingga pengolahan menjadi peta. Bila hanya sekedar menampilkan saja, silakan refer
homepage HDF opener. Di site tsb terdapat beberapa software yang dapat didownload dan dipergunakan untuk melihat isi citra ASTER. Photoshop dll software untuk pengolahan gambar dapat juga dipergunakan, setelah converting dari .hdf format ke .jpg, .bmp, .tif dll dengan menggunakan software yang dapat didownload dari site di atas. Citra seperti cover CD ROM samplepun dapat diproses dengan software2 pengolah gambar tsb. Bila proses hingga mendapatkan peta, kita perlu menggunakan software2 khusus spt Ilwis, ENVI, PCI, ERMapper, ERDAS dll. Warna merah tersebut kombinasi VNIR saja, misalnya ingin melihat citra gambar asli atau yang sesungguhnya, kita perlu mengkombinasikan RGB (Red-Green-Blue) band 4 (SWIR), 3 (VNIR) dan 1(VNIR). Contoh dapat dilihat di homepage sample, Gambar 3. Jumlah line dan pixel VNIR dan SWIR (juga TIR) adalah berlainan, oleh karena itu perlu proses khusus (rectifikasi) untuk menyamakannya (jumlah line/pixel atau perubahan resolusi), sehingga memerlukan software khusus di atas.

13. Pertanyaan : Bila kami tidak mendapatkan citra Quicklook, bagaimana cara mendapatkan citra lainnya ? (6 Februari 2004)Jawaban : PPF dapat melakukan perekaman citra lainnya dengan menerbitkan DAR. Pada saat itu kami membutuhkan informasi koordinat wilayah yang ingin direkam, liputan awan (biasanya di bawah 20%). Kami akan setting informasi tersebut agar satelit ASTER pada saat melewati wilayah tersebut secara otomatis akan merekamkan untuk Anda.

14. Pertanyaan : Mengapa pada saat mengkombinasikan citra VNIR dengan SWIR (juga ITR), terjadi pergeseran antar citra atau band ? (24 Februari 2004)Jawaban : Perihal pergeseran antar bands dalam citra ASTER. Berdasarkan struktur instumen sensor satelit (terutama arah atau sudut masing2 sensor saat mengambil citra di waktu yang bersamaan), kombinasi citra dengan menggunakan band (band 1 - 3 VNIR, band 4 - 9 SWIR, dan 10 - 14 TIR), mis. 2 dan 3 bila dioverlay tidak akanmengalami pergeseran karena arah sensor pada waktu yang bersamaan adalah sama. Sedangkan bila kita menggunakan band 3 (VNIR) dan 4 (SWIR) utk dioverlay bersama2, maka akan mengalami sedikit pergeseran, karena pada waktu yang bersamaan arah liputan sensor sedikit berbeda.Contoh kombinasi tersebut dapat dilihat di
homepage ini untuk contoh menggunakan wilayah Bandung dan sekitarnya, dimana gambar 1 dan 2 menunjukkan kombinasi band di spectra yang sama (masing2 VNIR dan SWIR) sehingga tidak mengalami pergeseran. Sedangan Gambar 3 merupakan contoh kombinasi band 4 (SWIR) dan 3, 1 (VNIR) dimana kedua sensor tersebut pada waktu merekam citra yang bersamaan mempunyai sudut yang berbeda, sehingga liputan wilayahpun sedikit bergeser. Silakan refer juga file untuk masing2 pembagian band ASTER dan Landsat di homepage.Perlu diperhatikan pula jumlah line dan pixel masing2 band, hal ini menyangkut resolusi masing2 bands tsb pula (VNIR 15m, SWIR 30m dan TIR 90m). Silakan refer point 12 pula.

15. Pertanyaan : Bila kami sudah membeli level 1A, apakah dapat diupgrade (geometric correction) ke 1B menggunakan pelayanan PPF ? (17 Februari 2004)Jawaban : Biaya upgrading dari 1A menjadi 1B atau level lainnya adalah sama dengan biaya pengadaan citra yang diinginkan. Oleh karena itu kami merekomendasikan untuk membeli kembali citra dengan level yang diinginkan.

16. Pertanyaan : Apakah ASTER dapat dipergunakan untuk monitoring aktifitas pegunungan (Gunung Semeru, Lumajang) ? (25 Januari 2004)Jawaban : Sensor VNIR dan SWIR dapat dipergunakan untuk monitoring perubahan wilayah pegunungan dan sekitarnya. Demikian juga sensor TIR dapat dipergunakan untuk estimasi kepekatan gas SO2. Silakan refer
homepage ini Gambar 5 dan Gambar 12. Demikian juga citra Level 3 (DTM Z) dapat dipergunakan untuk estimasi volume ledakan gunung dan aliran lahar di sekitar gunung.

17. Pertanyaan : apakah formula2, misal untuk indeks vegetasi, NDVI harus ada band merah sama IR, nah kami ingin tahu beberapa penelitian mungkin yang menggunakan data Aster, formula2 yang dipakai dan paling sesuai kombinasi band yang dipakai dari 1-14 band, dan juga kajiannya? (24 Februari 2004)Jawaban : Perihal formula yang menggunakan langsung band yang ada dalam ASTER, mis. NDVI. Saya kira banyak rekan2 yang familiar dengan Landsat dan agar lebih mudah mengetahui spesifikasi masing2 band tsb, coba saya ringkaskan masing2 band ASTER bersama Landsat, silakan refer
homepage ini. Formula NDVI ini bila menggunakan Landsat TM dapat diturunkan dengan band 3 (0.63 - 0.69 um) dan 4 (0.76 - 0.90 um). Berdasarkan komposisi band ASTER, maka dapat diturunkan formula NDVI dari citra ASTER dengan menggunakan band 2 (0.63 - 0.69 um) dan 3 (0.76 - 0.86 um). Formula lain yang tidak seterkenal NDVI sbb. Memo : masing2 band silakan dicocokkan dengan dokumen dalam web di atas.
a. Ratio Vegetation Index (RVI) = NIR / RED
b. Perpendicular Vegetation Index (PVI) = (NIR - a x RED -b)/sqrt(1+a2)dimana NIR_soil = a x RED_soil + b from soil linesoil line sendiri adalah garis turunan dari RED-NIR scattering ratio tanah dan batuan
c. Atmospherically Resistant Vegetation Index (ARVI) = (NIR - RB) / (BLUE - RED)DimanaRB=RED - gamma (BLUE - RED)gamma tergantung pada tipe aerosolNIR - reflectance in near infraredRED - reflectance in redBLUE - reflectance in blue
d. Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI) = (1 + L) x (NIR - RED)/(NIR + RED + L)dimana L adalah soil adjustment factor
e. Enhanced Vegetation Index (EVI) = 2.5 x (NIR - RED) / (L + NIR + C1 x RED - C2 x BLUE)DimanaL =1, C1=6, C2=7.5 untuk MODISRumus2 di atas hanya sebagian dari teknik2 yang ada saat ini, dan mungkin masih banyak lagi, dalam artian kita bisa memikirkan suatu obyek dan menentukan band mana yang paling sensitive terhadap obyek tersebut. Kemudian kita bisa menggunakan kombinasi tersebut dan rumus2 baru dapat kita turunkan / temukan.
18. Pertanyaan : Saya mempunyai software PCI, apakah kita dapat membuat digital elevation model (DEM) dengan menggunakan citra ASTER Level 1 ? Bila bisa, bagaimana caranya (1 April 2004)Jawaban : Ya, Anda dapat membuat sendiri DEM dengan menggunakan software PCI. Caranya dapat Anda lakukan dengan mengunakan procedur atau manual seperti tercantum dalam file ini (
silakan download). Contoh hasil proses dari Level 1 tersebut dapat Anda lihat di homepage contoh daerah Bandung dan sekitarnya.
19. Pertanyaan : Bagaimana cara membaca data digital elevation model (DEM) dari citra Level 3 menggunakan software ERMAPPER 5.5 ? (1 April 2004)Jawaban : pertama-tama silakan baca citra ASTER Level 3 tersebut dengan menggunakan
HDF Opener, kemudian simpan (save) dalam format BSQ. Lalu data BSQ tersebut diimport menggunakan ERMAPPER 5.5 (simple binary BSQ grid). Maka Anda akan mendapatkan DEM dalam format ERMAPPER.
20. Pertanyaan : Bagaimana membuat DEM dari ASTER Level 3A01 ?Jawaban : Dalam citra ASTER Level 3A01 terdapat data Digital Terrain Model (DTM) yang menunjukkan informasi terrain permukaan bumi. Data ini dapat dikonversi dengan menggunakan nilai Geoid terlebih dahulu sesuai dengan wilayah masing2 liputan citra tsb. Informasi Geoid dapat diperoleh dari http://earth-info.nga.mil/GandG/wgs84/gravitymod/egm96/intpt.html Setelah didapatkan nilai Geoid, silakan digunakan dengan mengurangkan ke masing2 nilai yang ada di dalam citra DTM tsb, sehingga akan diperoleh citra DEM. Berdasarkan manuver satelit saat melewati suatu wilayah, terkadang informasi DEM yang diperoleh masih mengandung error. Oleh karena itu perlu dilakukan validasi atau koreksi dengan menggunakan peta yang sudah ada atau data ketinggian dari pengumpulan lapangan.


source: Pak Josh, -you are my inspiration-

0 comments:

 
;