Malam semakin larut, tapi kehidupan di sini masih hiruk pikuk. Underground tidak akan pernah tidur, walaupun dia kelelahan menanggung sekian ribu orang yang bergantung padanya. Kesibukan jobsite ini dengan setia menemani saya, dimulai dengan 04.00 dikala mentari belum menampakkan senyumnya, hingga datanglah kesibukan di kantor, telpon berdering, email-email yang memerlukan response, action item meeting, beberapa design yang butuh revisi dan approval, control station survey lapangan yang membuat boots dan coverall nyaris tidak pernah bersih dan sejumlah problem dari client yang harus dihadapi. Dan kemudian senja pun tiba, suasana berganti, tetapi tetap dalam hiruk pikuknya underground yang selalu terjaga.
Semua hiruk pikuk itu baru berakhir di penghujung hari, ketika saya meluangkan waktu untuk diri sendiri, seperti saat ini. Yang tersisa adalah kesunyian di penghujung hari, bercampur rasa lelah, penat, dan sedikit pegal-pegal. Dalam kesunyian itu sebuah sosok tiba-tiba berkelebat di benak, menggoda rindu. Membawa saya kembali ke angan tak berujung yang tak terengkuh...
Thanks to meja kerjaku yang hari ini selama 16 jam menemani hariku di UG
0 comments:
Post a Comment