Apa yang kita rayakan ketika putaran waktu bergerak pada angka kosong tepat di tanggal/bulan kita lahir?
Ada tahun yang ditinggalkan dan akan datang awal perjalanan tahun yang baru.
Ribuan orang merayakan perjalanan waktu ini dengan gembira, tertawa, berpesta dan sebagainya?Tetapi apakah semua itu bermakna?
Ribuan orang merayakan perjalanan waktu ini dengan gembira, tertawa, berpesta dan sebagainya?Tetapi apakah semua itu bermakna?
Mengapa kita terburu-buru memulainya dengan gembira, bila pada jalan yang sama kita pasti melewati sedih dan sakit.
Bukankah kegembiraan juga bersaudara dengan kesedihan?
Juga tawa dan canda yang hampir tak berjarak dengan tangis dan air mata.
Lalu mengapa tak kita rayakan saja pergerakan waktu ini dengan sedih dan menangis?
Karena selama ratusan hari berlalu, telah banyak waktu yang terbuang percuma, sia-sia, dan tak berguna.
Mengapa tak kita ratapi saja perjalanan waktu ini dengan menyesal?
Karena waktu yang telah bergerak maju tak kan pernah mampu kita tarik mundur kembali.
Menghambur-hamburkan kegembiraan dalam satu hari ini tak ada hubungannya dengan semangat.
Semangat adalah menjalani ratusan hari yang akan datang dengan keberanian.
Semangat adalah menjalani ratusan hari yang akan datang dengan senyum dan gembira, meski beban dan kesedihan sama nyatanya.
Entah berapa banyak? Yang pasti aku punya semangat.
Semangat yang gak dimiliki oleh orang lain, bahkan seorang super bionik sekalipun.
Aku akan Simpan semangatku, karena aku yakin di depan mata, ratusan hari yang mungkin berisi ribuan atau bahkan puluhan ribu beban dan masalah.
Selamat ulang tahun untuk diriku, aku, dan aku. Seorang aku yang punya sejuta ambisi untuk menjadi nomor 1.
Selamat ulang tahun untuk diriku, aku, dan aku. Seorang aku yang punya sejuta ambisi untuk menjadi nomor 1.
Terimakasih untuk papah, mamah, egie, vivin, sahabat, kolega, anak aneh biokim (ms. jegagag), kamu, kamu dan kamu untuk doa dan ucapanya.
*) Pengen banget nulis tepat dihari ulang tahun ku, tapi baru sempat nulis setelah seminggu berlalu :P