Nov 25, 2008

kopi

Semenjak kuliah di bogor, aku jadi doyan ngopi (biasanya sih menjelang2 ujian UTS or UAS or waktu lagi mroyek sana mroyek sini). Kebiasaan itu menjadi-jadi setelah bekerja di jobsite sini. Everyday isi tasku selalu saja ada kopi, entah capuchino, kopi tubruk maupun nescafe. But saya tidak kecanduan kopi loh sodara2. Waktu di bogor, favorit saya adalah nescafe three in one. Malam2 sewaktu musim2 ujian ketika mata mulai merem melek, mulailah saya ke pantry buat bikin kopi, alhasil besoknya bisa melewati ujian dengan baik ;)
Nah Paradigma berubah sejak lulus kuliah, saya mulai diajakin teman untuk ke Starbuck sehingga saya mulai mengenal gerai2 kopi di luaran sana, entah sekedar kumpul2 maupun membicarakan masalah proyek2.

Nah sekarang kan saya sudah bekerja nih, yang bikin payah tuh di area DAMRI (Boqer)-Bogor, paling nggak ada 2 gerai kopi di depan mata. Starbucks yang ada di kompleks Botani Square, dan Café telapak di seberang Starbucks. Coz tiap cuti pasti ke bogor dan pastinya melewati tempat ini. Walaupun sebelumnya dah ngopi, kadang2 saya tergoda juga buat masuk.
Karena dulu nggak pernah tau perbandingan gerai2 kopi, preferensi awal saya selalu Starbucks. Paling aman, dah ketauan rasanya.

Kalau mau kopi beneran harusnya mah minum kopi hitam ya, jangan mocha or capuchino, hehehe. Sayangnya, saya belum bisa menikmati kopi hitam yang pekat.

Selain Starbucks gerai kopi yang lain yang pernah saya coba adalah Coffe Bean. Yang satu ini adalah gerai kopi lokal di Perth (tapi di Jakarta sudah banyak lho, saya pernah liat di kawasan Tebet). Sayangnya, kopinya sendiri terlalu manis dan nggak enak. Jadi ketika disana saya lebih sering beli breakfast dan nongkrong di sana demi internet gratis dibandingkan kopinya, hehehe. Tapi ada juga bikin jatuh cinta di Coffe Bean adalah biscotti, alias biskuit panjang yang kerasnya kayak menggigit batu. Tapi sekali gigit, nikmaaatttt.

Nah, gimana dengan di Bogor? Walaupun saya cukup puas dengan nescafe-ice nya si Aa penjual pisang bakar di perempatan Bara, sekali-sekali saya juga ke Starbucks (again), atau ke Café Telapak. Yang terakhir ini saya suka karena cozy, tempat yang asik untuk ngutak ngatik software, lumayan banyak pilihan kopi, dan wifinya, also buat kongkow2. Last but not least, thanks untuk Katrine yang ngenalin saya café telapak dan agnes yang ngenalin saya ke starbucks.
Nah, kamu2, hobi ngopi nggak? Ada saran gak di mana tempat yang enak buat ngopi2 di Bogor (selain yang udah saya sebutkan tadi)?

0 comments:

 
;